------------------------------------------
CURHATAN GALAU DI SUATU SORE
BRILIAN EXTENTION panggil aja BRIAN, temen Stresia yang hidupnya teoristis banget. Dia mengganggap hidup adalah sebuah karya tulis yang sempurna, lengkap dengan Pendahuluan, Pembahasan, dan Kesimpulan (Ga lupa rumusan masalah).
Ini adalah
curhatan via sms antara seorang cowo pinter, dan cewe galau yang selalu
jatuh bangun dengan perasaannya. Alkisah si galau selalu saja merasa
gagal menempatkan perasaannya, mantan yang selalu menghantui langkahnya
membuat dia selalu menilai pria lain tidak ada yang lebih baik dari
kekasih masa lalunya itu. Pinter pun yang merasa bertanggung jawab
dengan keadaan sahabatnya, ia merasa harus mengubah pandangan sahabatnya
yang salah tentang CINTA.
Brian : Bangun!!!
Stres : Malmingan kelabu. Cantik kok jomblo. Suram.
Brian : Sama aja atuh. Mau ga malmingan ama aku?
Stres : Ogah ah. Wkwkwk
Brian : Jangan berlagak ga mau atuh. Nanti aku berpaling.
Stres : Aeeet, tak apa dikau berpaling. Toh sudah sejak lama hatiku sudah tak bertuan juga.
Brian : Jangan kosongkan hatimu dari hal-hal yang terkadang menjadi salah satu motivasi.
Stres : Yaa, emang sekarang lagi ga ada. Aku harus ngisinya dengan siapa? Motivasinya ada, tapi yang jadi motivasinya siapa?
Brian : Kalau aku diijinkan kenapa ga? wkwkwk
Stres : Hatiku sudah beku. (jual mahal)
Brian : Suatu saat akan retak juga. Kadar bekunya berapa persen?
Stres : Saat ini 98%, 2%nya hangat karna aku masih punya kalian semua.
Brian : Bersyukur. Kehangatan dari teman lebih terasa mendalam disaat kita menahan suatu keadaan lain diluar karna seseorang.
Stres : Yah, beda rasanya. Aku terbiasa pacaran dengan Toyib dimana aku selalu dimanja bagaikan seorang putri. Kadang kangen ama suasana itu.
Brian : Wajar aja itu bagian dari neuromotorik yang mengingatkan seseorang akan masa lalu yang terekam jelas diingatan.
Stres : Karna dia aku jadi susah cari cowo baru.
Brian : Begini, setiap orang akan punya perbedaan karakter. Belum ditemukan yang persamaan melebihi rata-rata meski kembar sekalipun. Belajarlah buat mengenal pribadi baru yang memungkinkan kamu menjadi seseorang yang lebih baik.
Stres : Aku ga bisa dan aku pesimis untuk bisa. Berkali-kali sudah kucoba. Cuma yang ada sia-sia.
Brian : Renungkan kedepannya bagaimana kalau kamu selalu bertahan dengan keadaaan yang kamu anggap itu tepat dalam ingatan masa lalu kamu.
Stres : Mungkin kamu ga ngerti gimana rasanya terpaku dalam perasaan ini. Meski aku berusaha kuat untuk yakin, tapi tetap selalu dan selalu aku terjatuh.
Brian : Coba kamu rasiokan apa mungkin kamu kembali dan mengulang apa yang pernah kamu alami. Meski aku kurang pandai dalam masalah berhubungan antara 2 insan. Disini aku berusaha untuk meneguhkan langkah kamu tahap demi tahap.
Stres : Kalau ditanya mungkin, sangat mungkin. Sangat mudah bagi aku untuk buat dia kembali ke aku. Keyakinan inilah yang membuat aku malas untuk beranjak dari masa lalu. Tapi dilain sisi aku berharap aku mendapatkatkan seseorang yang emang pantas buat aku. Bila aku menemukannya maka akan ku tetapkan langkahku untuk berusaha menjadikan dia yang terakhir bagi hidupku.
Brian : Mari perdalam pokok masalah yang pertama. Pemikiran kamu mengatakan itu bisa terjadi, apakah hal tersebut juga terbesit dalam pikiran pasangan masa lalu kamu? Kita juga perlu memperjelas dimana kalanya mengabaikan kelemahan sehingga kelebihan mengalahkan segalanya. Okelah kalau kelemahan itu mampu memperlengkap kehidupan dimasa depan. Mungkin terasa berat melakukannya, niscaya nanti peroleh pencerahan. Apabila sudah tepat ditemukan rawatlah dengan setulus hati.
Stres : Bahkan dia “masa laluku” sudah menyatakan bahwa dia masih sayang, perasaannya ga pernah berubah meski dia sudah punya yang baru. Aku pun begitu, bedanya aku memilih untuk menikmati aja semua perasaanku sendirian. Mumpung dilain sisi aku berniat untuk serius meniti masa depan. Makanya sekarang urusan cinta aku kesampingkan, meski sangat menyiksa.
Brian : Begini kalau istilah dikesampingkan aku juga pernah melakukannya. Dan sekarang berusaha mengubah paradigma dari diri aku. Oke kita senang bisa fokus dengan satu tujuan tapi belum tentu bahagia dengan keadaan yang mengikat. Selama kita masih bisa berpikir, berbuat dan berdoa akan ada solusi dari kebimbangan. Selidiki dari semua karakter seorang dimasa lalumu itu. Pertimbangkan kenapa ingatan kamu menguat akan dia. Lalu bagaimana proses selama yang kamu jalani. Terakhir, manfaat apa saja yang diperoleh dari semua itu. Bagaimana juga pengaruh kalau kamu mencoba meniti tahapan baru. Semua jawaban ada sama kamu.
Stres : Kalau aku tau alasannya kenapa dia begitu kuat dalam ingatanku mungkin bagi aku akan lebih mudah untuk cari cara untuk melupakan dia. Ini bukan masalah bagaimana kita berteori ama perasaan kita, tapi gimana kita mengimplementasikan dalam kenyataan. Toh menurutku hampir sebagian orang di dunia ini yang pernah jatuh cinta mengakui bahwa masalah perasaan adalah hal yang sangatlah susah untuk dipecahkan. Bahasa cinta bilang : andai aku harus melupakan dia, tolong ajarin aku bagaimana caranya. Artinya : memang kelihatannya orang kaya aku dalam masalah seperti ini sebenarnya sangatla ingin untuk pergi dari masa lalu, tapi teori bagaimanapun tak pernah cukup kuat untuk membuat semuanya berhasil.
Brian : Semua keputusan ditangan kamu.
Stres : Yaa.
Brian : Cewe kaya kamu ternyata bisa dilema juga.
Stres : Bukan dilema lagi, tapi galau.
Brian : Jangan terlalu jadi beban.
Stres : Yaa yaa yaa
Obrolan via sms yang menarik, namun bahasa Brian yang terlalu akademik membuat stresia bingung dengan aplikasi yang harus ia lakukan pada dirinya (uwdah galau pake bahasa yang runyam lagi). Dia sadar ia harus bangkit, kehidupannya harus tetap berjalan. Langkah apa saja yang akan dilakukan stresia, bagaimanakah Stresia menjabarkan setiap perkataan Brian dalam kehidupannya.
Jika memang sulit harus ku genggam asa, jenuh aku selalu bermimpi.darah menetes tak berhenti, menggerogoti aku dengan sagala sakit cinta ini. sakit karna tak pernah bisa berhenti mencintai si pembuat luka.
Brian : Bangun!!!
Stres : Malmingan kelabu. Cantik kok jomblo. Suram.
Brian : Sama aja atuh. Mau ga malmingan ama aku?
Stres : Ogah ah. Wkwkwk
Brian : Jangan berlagak ga mau atuh. Nanti aku berpaling.
Stres : Aeeet, tak apa dikau berpaling. Toh sudah sejak lama hatiku sudah tak bertuan juga.
Brian : Jangan kosongkan hatimu dari hal-hal yang terkadang menjadi salah satu motivasi.
Stres : Yaa, emang sekarang lagi ga ada. Aku harus ngisinya dengan siapa? Motivasinya ada, tapi yang jadi motivasinya siapa?
Brian : Kalau aku diijinkan kenapa ga? wkwkwk
Stres : Hatiku sudah beku. (jual mahal)
Brian : Suatu saat akan retak juga. Kadar bekunya berapa persen?
Stres : Saat ini 98%, 2%nya hangat karna aku masih punya kalian semua.
Brian : Bersyukur. Kehangatan dari teman lebih terasa mendalam disaat kita menahan suatu keadaan lain diluar karna seseorang.
Stres : Yah, beda rasanya. Aku terbiasa pacaran dengan Toyib dimana aku selalu dimanja bagaikan seorang putri. Kadang kangen ama suasana itu.
Brian : Wajar aja itu bagian dari neuromotorik yang mengingatkan seseorang akan masa lalu yang terekam jelas diingatan.
Stres : Karna dia aku jadi susah cari cowo baru.
Brian : Begini, setiap orang akan punya perbedaan karakter. Belum ditemukan yang persamaan melebihi rata-rata meski kembar sekalipun. Belajarlah buat mengenal pribadi baru yang memungkinkan kamu menjadi seseorang yang lebih baik.
Stres : Aku ga bisa dan aku pesimis untuk bisa. Berkali-kali sudah kucoba. Cuma yang ada sia-sia.
Brian : Renungkan kedepannya bagaimana kalau kamu selalu bertahan dengan keadaaan yang kamu anggap itu tepat dalam ingatan masa lalu kamu.
Stres : Mungkin kamu ga ngerti gimana rasanya terpaku dalam perasaan ini. Meski aku berusaha kuat untuk yakin, tapi tetap selalu dan selalu aku terjatuh.
Brian : Coba kamu rasiokan apa mungkin kamu kembali dan mengulang apa yang pernah kamu alami. Meski aku kurang pandai dalam masalah berhubungan antara 2 insan. Disini aku berusaha untuk meneguhkan langkah kamu tahap demi tahap.
Stres : Kalau ditanya mungkin, sangat mungkin. Sangat mudah bagi aku untuk buat dia kembali ke aku. Keyakinan inilah yang membuat aku malas untuk beranjak dari masa lalu. Tapi dilain sisi aku berharap aku mendapatkatkan seseorang yang emang pantas buat aku. Bila aku menemukannya maka akan ku tetapkan langkahku untuk berusaha menjadikan dia yang terakhir bagi hidupku.
Brian : Mari perdalam pokok masalah yang pertama. Pemikiran kamu mengatakan itu bisa terjadi, apakah hal tersebut juga terbesit dalam pikiran pasangan masa lalu kamu? Kita juga perlu memperjelas dimana kalanya mengabaikan kelemahan sehingga kelebihan mengalahkan segalanya. Okelah kalau kelemahan itu mampu memperlengkap kehidupan dimasa depan. Mungkin terasa berat melakukannya, niscaya nanti peroleh pencerahan. Apabila sudah tepat ditemukan rawatlah dengan setulus hati.
Stres : Bahkan dia “masa laluku” sudah menyatakan bahwa dia masih sayang, perasaannya ga pernah berubah meski dia sudah punya yang baru. Aku pun begitu, bedanya aku memilih untuk menikmati aja semua perasaanku sendirian. Mumpung dilain sisi aku berniat untuk serius meniti masa depan. Makanya sekarang urusan cinta aku kesampingkan, meski sangat menyiksa.
Brian : Begini kalau istilah dikesampingkan aku juga pernah melakukannya. Dan sekarang berusaha mengubah paradigma dari diri aku. Oke kita senang bisa fokus dengan satu tujuan tapi belum tentu bahagia dengan keadaan yang mengikat. Selama kita masih bisa berpikir, berbuat dan berdoa akan ada solusi dari kebimbangan. Selidiki dari semua karakter seorang dimasa lalumu itu. Pertimbangkan kenapa ingatan kamu menguat akan dia. Lalu bagaimana proses selama yang kamu jalani. Terakhir, manfaat apa saja yang diperoleh dari semua itu. Bagaimana juga pengaruh kalau kamu mencoba meniti tahapan baru. Semua jawaban ada sama kamu.
Stres : Kalau aku tau alasannya kenapa dia begitu kuat dalam ingatanku mungkin bagi aku akan lebih mudah untuk cari cara untuk melupakan dia. Ini bukan masalah bagaimana kita berteori ama perasaan kita, tapi gimana kita mengimplementasikan dalam kenyataan. Toh menurutku hampir sebagian orang di dunia ini yang pernah jatuh cinta mengakui bahwa masalah perasaan adalah hal yang sangatlah susah untuk dipecahkan. Bahasa cinta bilang : andai aku harus melupakan dia, tolong ajarin aku bagaimana caranya. Artinya : memang kelihatannya orang kaya aku dalam masalah seperti ini sebenarnya sangatla ingin untuk pergi dari masa lalu, tapi teori bagaimanapun tak pernah cukup kuat untuk membuat semuanya berhasil.
Brian : Semua keputusan ditangan kamu.
Stres : Yaa.
Brian : Cewe kaya kamu ternyata bisa dilema juga.
Stres : Bukan dilema lagi, tapi galau.
Brian : Jangan terlalu jadi beban.
Stres : Yaa yaa yaa
Obrolan via sms yang menarik, namun bahasa Brian yang terlalu akademik membuat stresia bingung dengan aplikasi yang harus ia lakukan pada dirinya (uwdah galau pake bahasa yang runyam lagi). Dia sadar ia harus bangkit, kehidupannya harus tetap berjalan. Langkah apa saja yang akan dilakukan stresia, bagaimanakah Stresia menjabarkan setiap perkataan Brian dalam kehidupannya.
Jika memang sulit harus ku genggam asa, jenuh aku selalu bermimpi.darah menetes tak berhenti, menggerogoti aku dengan sagala sakit cinta ini. sakit karna tak pernah bisa berhenti mencintai si pembuat luka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar