Kamis, 14 Juli 2016

CERITA BARU

Sudah lama ini terpaku di lidah, ingin kuceritakan segala tentang kita, namun segalanya itu lagi lagi buyar setiap rotasi waktuku bersamanya. Biar ku kenalkan pada sunyi siapa dirinya...



Apa jelek? Kurus? Tua? Memang! tapi bersamanyalah aku hampir 4 tahun ini. Dia begitu sederhana, yang dia tawarkan kepadaku bukan apa apa. Bahkan tidak ada secuilpun dari apa yang aku inginkan, Selama ini dia hanyalah selalu ada, dalam duka dan duka. Iya, karna secuil suka ku biasanya tak pernah kulibatkan dia... dan dia selalu ikhlas.

Lalu apa yang membuatku bertahan? Ehm...duhai sunyi, pernahkah kau merasa melakukan sesuatu tanpa sebuah alasan? hanya karna kau merasa kau butuh untuk melakukannya, dan kau terus melakukan itu meski berkali kali kau merasa yang kau lakukan hanya kesia-siaan.
Yang aku rasakan bersamanya mungkin bukan apa-apa, hanya sebuah rasa nyaman ketika kau tidak sendirian. Namun, apa yang bisa aku lakukan tanpanya? Sekilas rasanya begitu lepas, namun ada lekukan kehampaan yang menjebakku ketika ku bayangkan dia tak lagi membuatku marah, dia tak lagi membuatku kesal, dia tak lagi membuatku merasa aman, dan yang terparah adalah dia tak lagi memberikanku kesempatan untuk merindukannya.

Sejujurnya... aku menikmati pedihnya dilukai oleh sikap bodohnya yang berulang kali ku protes, ku bahagia dengan gangguan darinya yang selama ini ku harapkan hilang, betapa posesifnya dia tentang "ga boleh sama ini, harus sama aku. kamu ngapain gitu, ga bilang aku" dan bla bla bla yang memuakkan tapi aku suka, dan khayalannya tentang aku dan dia yang selalu dia sebut "kita" yang memualkan. Layaknya orang dewasa berpikir tentang hidup, dialah dalang dari seribu khayalan manis. Sedangkan aku hanyalah anak kecil yang tidak mau paham betapa indahnya dia bermimpi. Bodo amat... gue masih muda!!!

Dede Candra Permana, namun dia lebih suka dipanggil Ujang. Ujang adalah panggilan sayangku untuknya. Dan daripada kerja lembur meeting layaknya eksekutif muda dikantor, dia lebih menyukai nyikatin WC kamarku. Katanya...waktuku lebih berharga bersamamu meski bagiku dia cuma dianggap pembantu. Ah orang tua gombal. Dan, dia telah melakukan itu selama hampir 4 tahun, mengabdi untuk membahagiakanku.

Lalu apa mimpinya untukku? yang ku tau, segalanya. Itu yang selama ini dia coba gambarkan. Aku tau dia begitu mencintaiku, bukan sombong, aku hanya merasakannya. Dan untuk segala kebahagiaanku, dia mau menjadi apapun untukku. Bahkan dari sekarangpun dia sudah mempersiapkan diri untuk calon babynya yang katanya bakal ada diperutku nanti, ngidamnya apa, harus pake mobil, namanya siapa, dan lain lain. Ah so sweet? tidak itu menjijikkan. Aku mau suamiku seganteng Zayn Malik :(

Sudah dulu ah cerita tentang kamu ya, kalo udah nyeritain kamu bukannya romantis malah kesel dah kenapa mukamu ga kaya Zayn... kapan kapan lagi ya cerita kalau ada kuota :p